Minggu, 31 Mei 2009

KARYA LUKISKU


MEDITATION
digital imaging (70x90)
2007
(Dipamerkan di R. Pameran PPs ISIYk)

STRANGE CREATURE
Digital Imaging (70x90)
2007
(Dipamerkan di R. Pameran PPs ISIYk)



RUMAHKU DULU
Oil on Canvas (70x90)
2007
(Dipamerkan pada Pameran Seni Rupa Nusantara 2007 di Auditorium UNY)



KUDA LUMPING
Acrylic on Canvas (70x90)
2004
(Dipamerkan pada Pameran Dosen-Alumni-Mahasiswa di TBY Yk 2004)



WOMAN
Acrylic on Canvas (70x90)
2005


PASAR
Poster Color on paper (60x40)
2001
(Dipamerkan di Hall Rektorat UNY 2001)



BELI BUBUR
Poster color on paper (60x40)
2001

RED EDEN
Oil on Canvas (70x90)
2003
(Dipamerkan di Gedung Pusat Muhammadiyah Yk 2003)


TELLING A STORY
Acrylic on Canvas (60x60)
2006
(Dipamerkan pada Pameran Dosen Seni Rupa UNY di Balai Rupa Tembi 2006)


TWo DANCERS
Oil on Canvas (60x60)
2008
(Dipamerkan pada Pameran Lukisan Dinamika Estetika di TBY Yogyakarta 2008)


HOME SWEET HOME
Oil on Canvas (100x100)
2007
(Dipamerkan pada Pameran Lukisan Dinamika Estetika di TBY Yogyakarta 2008)



PEMETIK BUNGA
Oil on Canvas (70x90)
2008
(Dpamerkan pada Pameran Seni Rupa Nusantara di Auditorium UNY 2008)

Sabtu, 30 Mei 2009

KARYA DESAINKU





RESTAURAN HOTEL BASRA TUBAN












STANDARD ROOM












MUSIC ROOM











BUFFET (R. MAKAN PRASMANAN)









KANTIN

KITCHEN SET THERESIA MINGERT



MY FAMILY, MY EVERYTHING...



MY FAMILY...MY EVERYTHING

Keluargaku...
tempatku kembali
tempatku mengabdi
ladang surgawi
tempat berlabuhnya bahtera hidupku
di pantai cinta dan kasih abadi

Rabu, 27 Mei 2009

MENGENANG GEMPA BUMI YOGYA, 27 MEI 2006, 3 TH SILAM


INILAH RUMAHKU YANG HANCUR OLEH GEMPA...


Foto ini kuambil beberapa menit setelah gempa terjadi, setelah berhasil masuk kembali ke dalam rumah utk ambil kamera...karena peristiwa ini sangat berharga utk tidak diabadikan...Sayang baru beberapa jepretan...batre habis...
Lubang dari rekahan pintu garasi itu adalah jalan keluar kami dari reruntuhan rumah...


Pukul 08.00, saat semua orang Yogya sibuk berlarian karena isu Tsunami, kami justru berdiam di halaman masjid, pasrah...dan berdoa...
Berusaha berpikir realistis,bahwa Tsunami terlalu sulit mencapai jarak begitu jauh dari pantai..apalagi ada pegunungan yang memagari laut selatan, dan ada Sungai Opak nan lebar dan dalam yang akan menelan Gelombang lautan...
Ternyata, rasio kami masih berjalan...dan tidak ikut arus kepanikan.



Tenda biru..tempat berteduh kami selama beberapa hari pasca gempa..mulai tanggal 1Juli 2006 (4 hari pasca gempa)
setelah ada bantuan tenda.








Makan siang di tenda...ternyata asyik juga, meski kalau siang terbakar terik matahari, malam dicekam kedinginan dan lembab, gelap tanpa listrik berhari-hari...tanpa TV, HP harus dicas di kota...
Never give up..We believe that everything will gonna be alright, as soon as possible.





REKONSTRUKSI I:

Membuat Rumah darurat mulai 1 Juli 2006 selesai 7 Juli 2006.
H+10 pasca gempa kami telah tinggal di rumah darurat. Lumayan, rumah 6x6 yang menyenangkan, setelah 10 hari dibakar matahari...rasanya rumah seng kami itu sangaaat nyaman.








REKONSTRUKSI II:
Membeli rumah joglo di Jepara. Dibelakangku adalah para "pendekar" pembongkar joglo, langsung diangkut ke Yogya...tanggal 24 Juli 2006.








REKONSTRUKSI III:
Proses pendirian rumah Joglo di atas puing rumahku yang hancur...








Joglo Jepara telah berdiri...rumahku yang rubuh telah pula didirikan di utara Joglo meski tak lagi 2 lantai...

Alhamdulillah...selesai sudah seluruh episode perjuangan berat untuk bangkit dari puing kehancuran selama hampir 6 bulan pasca gempa.
Awal tahun 2007, aku kembali menghuni rumah besar....








Rumahku dilihat dari utara..
Bunga-bunga kamboja Jepang senantiasa menyambut kedatangan kami dengan rekahan pesonanya...
Dalam kesederhanaan
dan kebersahajaannya...





Setelah semua yang telah kami lalui bersama...
Kini hidup terasa jauhhh lebih indah ...

Allahu Akbar....






MENGENANG GEMPA YOGYA, 27 MEI 2006,
DAN PERJALANAN MENUJU KEBANGKITAN KEMBALI...

Tak terasa tiga tahun sudah peristiwa itu terjadi, sangat mengerikan dan menyedihkan.
Saya dan keluarga adalah salah satu keluarga yang beruntung, dapat selamat keluar dari rumah yang runtuh...Alloh masih melindungi kami semua, terima kasih ya Alloh..Cukup sudah musibah ini, jangan kau timpakan lagi pada kami ...AMIN..

TRACKING KE KRATON RATU BOKO


Beberapa waktu lalu, Februari 2009, saya mengunjungi Kraton Ratu Boko, ikut memandu para guru MGMP se DIY setelah sebelumnya para guru ini mengikuti Seminar mengenai Museum Alam di UNY.

Ternyata Boko tidak seperti pertama kali saya mengunjunginya, karena sudah mengalami renovasi yang cukup signifikan. Di sisi selatan sudah dibuat welcome view yang menarik, ada aula untuk pertemuan, ada restorannya, lalu kita dapat memulai tracking melalui berpuluh anak tangga sebelum sampai di kawasan Kraton Boko.

CANDI RATU BOKO adalah suatu bangunan yang menurut anggapan para ahli sejarah memiliki multi fungsi yang terdiri dari beberapa komponen, yakni benteng keraton (istana) dan gua. Candi ini juga merupakan salah satu objek penelitian thesis saya mengenai Vastusastra, karena Kraton ini merupakan satu-satunya Kraton Kuno dari jaman Hindu yang masih ada artefaknya, dan akan saya cari kesinambungan dan kontinyuitas konsepnya dengan arsitektur Joglo, dilihat dari adanya bangunan Joglo di paseban, meski tinggal landasannya saja. Kemungkinan tiang dan atapnya dari kayu sehingga telah lapuk dimakan usia. Dari penemuan ini juga saya dapat sedikit menyimpulkan bahwa Ilmu Vastusastra juga diterapkan disini.

Lokasi Keraton Ratu Boko dapat dicapai dari Yogyakarta melalui jalan raya Yogyakarta-Solo, kurang lebih pada Km 17 atau pertigaan Prambanan berbelok ke kanan sejauh + 3 Km.

Bangunan utama Situs Ratu Boko adalah peninggalan purbakala yang ditemukan kali pertama oleh arkeolog Belanda, HJ De Graaf pada abad ke-17. Wujudnya berupa bangunan seperti gapura utama, candi, kolam seluas 20 meter x 50 meter dengan kedalaman dua meter, gua, pagar dan alun-alun, candi pembakaran, serta paseban. Petilasan bangunan pendopo, balai-balai, tiga candi kecil, kolam, dan keputren terdapat di sebelah tenggara. Sedangkan gua Wadon, gua Lanang, dan beberapa gua lainnya, serta kolam dan arca Budha berada di sebelah timur.

Senjakala di Kraton Ratu Boko, sungguh indah, ada yang bilang, tiada senja seindah senjadi bukit Boko...eh masak sih, tergantung ya..tergantung suasana hati kita...


Sabtu, 02 Mei 2009

GITA CERIA DARI PASCASARJANA ISI YOGYAKARTA




















Kala senja temaram melingkupi Telaga Sarangan, Magetan Jawa Timur.
Bersama teman angk 2007 'cari2' acara tambahan 'mampir' Telaga Sarangan yang konon begitu damai, setelah sebelumnya ke Candi Sukuh bersama Prof. Darso, Oktober 2008.



































Foto bersama Komandan Pasukan "Art Force" Bapak Dwi Marianto, MFA pada acara ISI GILA 2008. Semua disuruh berkostum yang extra ordinary n banyak yang 'gila2'. Pak Dwi dengan kostum wajibnya, "art Force". Aku yang bingung harus pake apa, pake baju item2 aja, trus pake cadar (Tapi bukan karena habis nonton Ayat-Ayat Cinta lhoo) tapi karena emang males tampil terlalu aneh. Meski acaranya bertajuk ISI GILA tapi aku gak pengen melu2 edan.
Berhubung ada acara makan2, so cadarnya melayang...


























Foto kenangan dengan Bapak Drs. Sun Ardi SU, Hari terakhir Mata Kuliah Pengkajian Seni III 2008. Dosen yang satu ini juga apikane pol, sabar,dan telaten.
ki-ka; gunawan,yuli, aku, yeni, anang, pak sun, nof,harjaka, pak made, pak arif dan ipung.























Foto bersama dengan Pak Kris Budiman, M.Hum (dosen paling eksentrik) di akhir perkuliahan MK. Semiotika, 2008: ki-ka: anang, nofrial, pak kris, bu mega, aku, fatma.


























Foto bersama Ibu Dra. Suastiwi, M.Des di akhir perkuliahan Seminar Pengkajian Seni, 2008
























Senjakala di Warung Sate Kelinci, Cemoro Kandang, Gunung Lawu, dalam perjalanan pulang dari Telaga Sarangan, 2008
Mampir melepas lelah setelah stress menempuh medan yang aduhai beratnya, jalanan yang terjal tiada tara, mobilku sempat gak kuat sehingga sempat diganjel dan penumpang turun semua. Mobilnya jalan jauh, kami berlima jalan kaki di jalanan yang curam sampai ngos-ngosan...kapok tenaaan. Cukup sekali aku merasakan ...




























Foto kenangan saat ditraktir Almarhum Prof. Soedarso Sp di Sevenresto Jl. Kaliurang sepulang dari kunjungan ke Candi-candi di Yogyakarta, Juli 2007.
Kami jadi (nggak) enak sama beliau, lha kami udah diajak jalan2 ke candi2, numpang mobil beliau gratisan, pulang2 ditraktir di cafe lagi, waah..udah gitu waktu kami mau patungan mbayar beliau malah marah, semuanya beliau yang mbayar, padahal habisnya ratusan ribu..lha mhs sekelas je...Uenak tenaaan.
Apikan tenan dosen yang satu ini...semoga Allah membalas dengan setimpal segala kebaikan beliau. amin.























Kantin Es Jus Pasca ISI, tempat nongkrongnya anak Pasca ISI seusai kuliah. Es Jusnya enak, tur murrraaaah tenaaan. Tempat nongkrong wajib lainnya adalah Segitiga Bermuda di depan Gerbang masuk Kampus Suryo. Selain teduh, free hotspot, lagi. Wahh...nothing compares..


























Di Eloprogo Muntilan, sebelum menonton pertunjukan tari dari Korea, bersama teman sekelasku: Nofrial dan Yeni, 2008. SSStt...ada penampakan di latar belakang, ternyata Pak Mekky..


Many unforgetable moments that we've shared together...
Many beautiful places that we've visit...
Many friends, many lecturers...
I will always remember...
Bravo Pascasarjana ISI Yogyakarta.

BAKSO BALUNGAN DEMAK...MAK NYUSS



Mudik ke Jepara, tak afdol rasanya kalau tidak mampir dulu di bakso balungan Demak. Biasanya sampai di demak "mas sopirku' dah letoy..so harus istirahat n isi perut. Bakso balungan...is the best choise. Anget-anget...di malam yang dingin. Sambil duduk lesehan sekeluarga di pinggir lapangan mesjid agung Demak, what a wonderful night.

PILGRIMAGE TO PARADISE

Makam Raja-raja Mataram terletak di Imogiri, lebih kurang 30 menit perjalanan dari pusat kota. Menapaki ratusan tangga , such like
"a pilgrimage to paradise".
It's a nice place to visit, to do sport activity, and many kinds of joyful thing such like eating pecel, (the special menu from Imogiri), and the special drink "Wedang Uwuh".
.