Rabu, 27 Agustus 2008

Puisi cinta, cuplikan dari diary jadulku

its been lonely without you all these days
I missed you in a thousand ways
I found myself read each letter that you've send
thousand times over
from beginning to end

ASPEK KOMUNIKASI DALAM DESAIN INTERIOR

Oleh: Dwi Retno Sri Ambarwati

PENDAHULUAN


Komunikasi merupakan keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dimana dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak langkah manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang tergantung satu sama lain dan mandiri serta saling terkait dengan orang lain dilingkungannya. Satu-satunya alat untuk dapat berhubungan dengan orang lain di lingkungannya adalah komunikasi, baik secara verbal maupun non verbal (bahasa tubuh dan isyarat yang banyak dimengerti oleh suku bangsa).

Di dalam dunia desain interior, aspek komunikasi sangatlah penting. Dengan cara inilah seorang desainer mengemukakan gagasannya kepada klien, dan disisi lain klien pun mengemukakan keinginan-keinganannya kepada desainer. Apabila komunikasi antara keduanya berlangsung dengan baik, maka hasil yang diharapkan akan lebih mudah diujudkan dan pada akhirnya akan memberikan kepuasan baik fisik maupun psikis bagi klien selaku penghuni ruang yang dirancang oleh desainer. Sebaliknya apabila komunikasi antara desainer dengan klien tidak berlangsung dengan baik, maka banyak aspek dalam ruang hasil rancangan tidak akan memenuhi kebutuhan maupun keinginan sang klien.

Setelah melakukan komunikasi yang bersifat verbal dengan klien, seorang desainer kemudian mengkomunikasikan gagasannya secara non verbal melalui hasil rancangannya yakni dari pengaturan elemen-elemen interior, yaitu garis, bidang, volume, warna, tekstur, bahan, sifat bahan, dan cahaya, disamping itu juga melalui tema dan gaya . Masing-masing elemen interior tersebut memiliki sifat-sifat tersendiri yang akan menentukan kesan ruang yang diinginkan oleh klien . Oleh karena itu segala hal mengenai keinginan klien terkait dengan penerapan elemen-elemen interiornya harus diobservasi sedetail mungkin dan semuanya itu harus disesuaikan dengan faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan, batas-batas pembiayaan, dan yang lebih penting lagi adalah aspek keamanan, keselamatan, kenyamanan dan keindahan.

KOMUNIKASI DALAM DESAIN INTERIOR




Istilah komunikasi menurut http://wikipedia.com berasal dari kata Latin Communicare yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.

Definisi komunikasi begitu banyak diungkapkan, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi ( Astrid:1995)

2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan (Roger.1995 ).

3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain (Davis: 1981).

4. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain (Larry King:2002 )

Dalam bidang desain interior, implementasi dari definisi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Pertama: Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Dalam dunia desain interior, proses komunikasi terjadi dengan pengoperan lambang berupa bentuk-bentuk dari elemen pembentuk ruang serta elemen pengisi ruangnya. Tiap unsur bentuk berupa garis, bidang, warna, tekstur, dan bahan memiliki sifat-sifat dan reaksi yang mengandung arti/ makna tertentu yang harus dapat dipahami oleh klien .

a. Garis

Garis merupakan salah satu elemen dalam desain. Menurut Gani Kristianto (1995:20) ada beberapa macam garis dengan maknanya masing-masing, yakni garis horisontal, garis vertikal, garis diagonal, garis patah, garis lengkung. Garis horisontal memiliki sifat melebar, dingin, keras, lugas, tenang dan erat dengan bumi. Garis vertikal memiliki makna aktif, mengarah ke atas dan keras, garis diagonal memberi kesan aktif, dinamis, hidup, tidak tenang dan ramai, garis patah mmeiliki sifat keras sekali, tidak organis, dan kaku, sedangkan garis lengkung berkesan lembut, lunak dan lemah gemulai.

Berdasarkan sifat-sifat garis tersebut, seorang desainer dapat mengkomunikasikan gagasannya disesuaikan dengan data klien yang telah diobservasi sebelumnya. Misalnya apabila kliennya tersebut seorang wanita dewasa, maka dipilihlah unsur garis lengkung yang sesuai dengan karakter feminin yakni lembut, lunak dan gemulai, sebaliknya apabila klien seorang remaja putra, maka dipilihlah garis diagonal terpadu dengan garis vertikal yang memberi kesan dinamis, aktif, hidup, sesuai dengan karakter remaja.

b. Bidang

Secara psiklogis dan secara naluriah manusia akan menyederhanakan lingkungan visualnya untuk memudahkan pemahaman. Dalam setiap komosisi bentuk, kita cenderung mengurangi subjek utama dalam daerah pandangan kita ke bentk-bentuk yang paling sederhana dan teratur. Semakin sederhana dan teraturnya suatu bentuk maka akan semakin mudah untuk diterima dan dimengerti.

Secara geometri kita ketahui wujud-wujud beraturan seperti ligkaran dan sederetan segi banyak beraturan (yang memiliki sisi-sisi dan sudut-sudut yang sama) yang tak terhingga banyaknya dapat dilukiskan dalam lingkaran tersebut. Ching (2003:28) berpendapat bahwa bentuk yang paling penting adalah wujud-wujud dasar, yaitu: lingkaran, segitiga dan bujursangkar dengan definisi sebagai berikut :

1) Lingkaran

Lingkaran merupakan sederet titik-titik yang disusun dengan jarak yang sama dan seimbang terhadap sebuah titik tertentu di dalam. Lingkaran merupakan sesuatu yang terpusat, berarah ke dalam dan umumnya bersifat stabil dan dengan sendirinya menjadi pusat dari lingkungannya. Penempatan sebuah lingkaran pada pusat suatu bidang akan memperkuat sifat dasarnya sebagai poros.

Menempatkan garis lurus atau bentuk-bentuk bersudut lainnya di sekitar bentuk lingkaran atau menempatkan suatu unsur menurut arah kelilingnya, dapat menimbulkan perasaan gerak putar yang kuat.

2) Segitiga

Sebuah bidang datar yang dibatasi oleh tiga sisi dan mempunyai tiga buah sudut. Segitiga menunjukkan stabilitas. Apabila terletak pada salah satu sisinya, segitiga merupakan bentuk yang sangat stabil. Jika diletakkan berdiri pada salah satu sudutnya, dapat menjadi seimbang bila terletak dalam posisi yang tepat pada suatu kesetimbangan atau menjadi tidak stabil dan cenderung jatuh ke salah satu sisinya.

3) Bujursangkar

Sebuah bidang datar yang mempunyai empat buah sisi yang sama panjang dan empat buah sisi siku-siku. Bujursangkar menunjukkan sesuatu yang murni dan rasional. Bentuk ini merupakan bentuk yang statis dan netral serta tidak memiliki arah tertentu. Bentuk-bentuk segi empat lainnya dapat dianggap sebagai variasi dari bentuk bujur sangkar yang berubah dengan penambahan tinggi atau lebarnya. Seperti juga segitiga, bujur sangkar tampak stabil bila berdiri pada salah satu sisinya dan dinamis jika berdiri pada salah atau sudutnya.

Wujud dasar dapat dikembangkan atau diputar untuk menghasilkan bentuk ruang atau bentuk solid yang berbeda, teratur dan mudah dikenali. Lingkaran membentuk bola dan silinder, segitiga membentuk kerucut dan piramida, bujur sangkar membentuk kubus. Dalam konteks ini, istilah solid bukan menjelaskan suatu benda yang padat dan keras tetapi lebih pada suatu bentuk atau gambar geometrik tiga dimensi.

Penyusunan dari bidang-bidang serta proporsinya juga akan memberikan kesan tersendiri, yakni keseimbangan, kesatuan, dan keselarasan yang merupakan prinsip dalam komposisi.

c. Warna

Warna di dalam ruang juga dapat untuk mengkomunikasikan ekspresi dan suasana hati serta untuk menegaskan kesan yang diinginkan dalam ruang. Tiap-tiap warna memiliki sifat-sifat masing-masing yang harus dipahami oleh klien, dan kebanyakan secara naluriah setiap orang memiliki kesan yang sama terhadap warna.Menurut http://color.com disebutkan mengenai karakteristik warna sebagai berikut:

Red Color Merah (Red)

Warna merah merupakan warna yang sangat emosional. Warna ini juga dapat meningkatkan metabolisme tubuh, meningkatkan jumlah keringat dan meningkatkan tekanan darah. Karena warna ini sangat menyolok dan mudah terlihat, maka banyak tanda atau lambang yang menggunakan warna ini, seperti lampu lalu lintas mennggunakan merah sebagai tanda harus berhenti, perlembgkapan pemadam kebakaran juga berwarna merah. Penggunaan warna merah di dalam ruang juga ditujukan sebagai tekanan komposisi (emphasize) sebagai upaya untuk mendapatkan point of interest (pusat perhatian) dalam ruang.Penggunaan aksen merah ini dapat menstimulasi penghuni ruang untuk bergairah, dan cepat mengambil keputusan. Disamping itu warna merah juga mengekspresikan kesan ceria, sensual, sensitif dan cinta.

Orange Color Oranye/Orange

Warna oranye merupakan kombinasi dari energi yang dihasilkan oleh warna merah dan kebahagiaan yang dipancarkan oleh warna oranye. Oranye terkait dengan keceriaan,dan sinar matahari pagi. Kesan yang diekspresikan oleh warna oranye adalah antusias, kreatif, kebahagiaan, daya tarik, kesuksesan, prestise.Bagi penglihatan manusia, warna oranye merupakan warna yang sangat panas, sehingga memberikan sensasi panas. Akan tetapi warna ini tidak seagresif warna merah. Warna kuning meningkatkan suplai oksigen ke otak dan meningkatkan aktivitas mental.Biasanya warna ini sangat disukai dan cocok untuk kalangan muda. Dari warnanya yang identik dengan warna jeruk, oranye diasosiasikan sebagai warna untuk makanan sehat dan warna untuk membangkitkan selera makan. Oleh karena itu warna ini sesuai diterapkan untuk warna interior ruang makan, restaurant maupun dapur.

Oranye juga merupakan warna memiliki daya visibilitas tinggi sehingga dapat digunakan untuk menarik perhatian serta memberikan penekanan pada bagian-bagian yang penting pada elemen desain.suatu desain.

Yellow Color Kuning/Yellow

Kuning merupakan warna sinar matahari pagi, melambangkan kegembiraan, kebahgiaan, kecerdasan dan energi.. Warna kuning memberikan efek hangat, keceriaan, kesetiaan, kehormatan, dan mampu meningkatkan aktivitas mental dan meningkatkan energi otot.Warna kuning juga sering diasosiasikan dengan makanan sehingga warna ini sesuai diterapkan di ruang makan.

Akan tetapi penggunaan yang berlebihan dapat menimbulkan gangguan . Bayi yang berada dalam ruang yang berwarna dominan kuning akan lebih sering menangis karena perasaannya tidak nyaman. Akan tetapi warna kuning sebagai aksen warna akan sangat menyenangkan dan membahagiakan bagi anak-anak , oleh karena itu kadang warna ini disebut sebagai ‘childish color’ atau warna kanak-kanak sehingga banyak produk mainan anak-anak yang berwarna kuning.. Itulah mengapa sangat jarang produk-produk prestisius dan mahal yang diperuntukkan bagi laki-laki dewasa memakai warna kuning.

Green Color Hijau/Green

Hijau adalah warna adalah warna alam, melambangkan pertumbuhan, keselarasan, kesegaran dan kesuburan .Hijau memiliki hubungan emosional yang sangat kuat dengan keselamatan, sehingga digunakan sebagai warna tanda yang terkait dengan keamanan seperti warna lampu lalu lintas yang menandakan boleh berjalan.Warna hijau juga merupakan warna yang sangat teduh bagi mata manusia, sehingga sangat cocok diterapkan pada ruang istirahat ataupun bagian dinding yang terkena cahaya matahari langsung sehingga tidak menyilaukan mata.

Blue Color Biru /Blue

Biru adalah warna langit dan laut, sehingga sering diasosiasikan sebagai warna yang mengesankan kedalaman dan stabilitas. Warna ini juga melambangkan kepercayaan, kesetiaan, kebijaksanaan, kepercayaan kecerdasan kebenaran dan surga.Warna biru sangat menguntungkan bagi tubuh dan perasaan manusia, akrena dapat memperlambat metabolisme tubuh sehingga menimbulkan ketenangan.Biru juga merupakan warna maskulin dan biasanya disukai oleh laki-laki, sehingg akamar khusus untuk laki-laki sering didominasi oleh warna biru. Akan tetapi warna ini dapat mengurangi selera makan apabila diterapkan di ruang makan atau restauran sehingga harus dihindari penggunaannya.

Purple Color Ungu/ Purple

Warna ungu merupakan kombinasi dari stabilitas warna biru dan energi dari warna merah. Ungu diasosiasikan sebagai warna untuk mengekspresikan kebangsawanan, kekuasaan, kemewahan, dan ambisi., kebijaksanaan, kebebasan, kreativitas, kemandirian, sihir, dan misteri.

Berdasarkan hasil survey, hampir 75% anak remaja memilih ungu dibanding warna lain, sehingga warna ini sesuai dan disenangi oleh kaum remaja baik laki-laki maupun perempuan. Akan tetapi warna ini sangat jarang ditemukan di alam, sehingga kadang warna ini identik dengan kepalsuan.

White Color Putih/ White

Warna putih melambangkan cahaya, kebenaran, ketidakbersalahan, kemurnian, keperawanan, keamanan dan kebersihan sehingga warna putih sering disebut sebagai warna kesempurnaan. Sebagai warna oposisi dari hitam, putih biasanya memiliki konotasi positif.Warna putih dapat diterapkan untuk warna-warna produk ‘high-tech’ yang simpel.

Black Color Hitam /Black

Warna hitam melambangkan kematian,duka cita, kejahatan dan misteri. Warna hitam juga merupakan warna yang misterius yang dihubungkan dengan ketakutan dan sesuatu yang tidak diketahui. Biasanya memiliki konotasi negatif. Akan tetapi warna ini juga melambangkan kekuatan, ketegasan, sesuatu yang sangat formal dan elegan, berkuasa, dan merupakan warna prestisius.

Warna hitam juga memberikan perasaan perspektif dan kedalaman, menonjolkan bentuk di depannya dan berkesan melangsingkan (baju). Dalam mendesain sebuah ruangan, aksen warna hitam akan sangat bagus dipadukan dengan warna cerah karena akan menimbulkan kesan agresif.

d. Tekstur

Tekstur merupakan kesan raba suatu permukaan. Tekstur halus melambangkan kesan formal, kaku, lembut, rapi sementara tektur kasar memberi kesan rileks, santai, dekat dengan alam, akrab dan hangat.

Perlambangan melalui warna tersebut harus terkomunikasikan dan dimenegrtimoleh klien dengan pemberian pengarahan dan referensi dari desainer agar warna yang diterapkan sesuai dengan fungsi ruang dan penghuninya.


Berdasarkan definisi bahwa
komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan, sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain dan sebagai usaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain, maka begitu juga halnya dengan komunikasi yang terjadi di bidang desain interior.

Untuk dapat memahami keinginan dan harapan klien atas desain yang dipercayakan penggarapannya pada desainer, maka perlu dilakukan komunikasi yang intensif serta identifikasi fisik bangunan yang cermat. Bagaimanapun, keinginan klien merupakan titik tolak perancangan, jadi segala yang menjadi keinginan dan harapannya atas ruang hasil desain harus betul-betul menjadi pertimbangan. Memaksakan keinginan desainer adalah suatu kesalahan besar karena selera desainer belum tentu disukai oleh klien baik dari segi penggunaan warna, penerapan gaya, penerapan bentuk dan sebagainya. Lebih lanjut hal yang perlu diobservasi dan dikomunikasikan untuk mendapatkan data yang akurat meliputi komunikasi verbal dengan klien berupa pendataan penghuni dan pendataan fisik yang dilanjutkan dengan pembuatan desain.

1. Pendataan Penghuni.

Komunikasi dengan klien ini perlu dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat sehingga mempermudah desainer dalam merumuskan hasil desainnya.Data tersebut meliputi:

a. Jenis kelamin

Mengetahui jenis kelamin penghuni ruang sangat penting karena desain untuk laki-laki dan perempuan sangat berbeda dalam penerapan bentuk elemen interiornya. Desain ruang untuk laki-laki harus berkesan maskulin, dengan penerapan bentuk-bentuk diagonal dan vertikal, serta penerapan warna-warna yang sesuai seperti warna biru, abu-abu, hitam dan sebagainya, sementara perempuan lebih menyukai bentuk-bentuk feminin sesuai dengan sifat dasarnya, sehingga penggunaan bentuk-bentuk lengkung yang luwes dan penerapan warna-warna lembut akan sesuai.

Tidak adanya informasi mengenai jenis kelamin penghuni ruang yang akan didesain akan menimbulkan kebingungan bagi desainer karena arah desain menjadi tidak jelas, dan apabila terjadi kekeliruan akan sangat fatal akibatnya.

b. Umur

Faktor usia dari klien juga harus diketahui secara pasti oleh desainer. Merancang ruang untuk kamar bayi, berbeda dengan kamar anak, kamar remaja, kamar dewasa maupun kamar untuk orang tua. Masing-masing memiliki karakteristik sendiri-sendiri sesuai dengan usianya. Kamar bayi dan anak cenderung berwarna cerah dan berwarna-warni sesuai dengan pertumbuhan motoriknya yang sedang pesat-pesatnya. Bentuk-bentuk elemen furniturnya juga harus dibuat seaman mungkin agar tidak melukai badan anak saat beraktivitas dalam ruang. Disamping itu fasilitas yang ada pun disesuaikan dengan kegiatan dan kebutuhan anak.

Kamar remaja, memiliki karakter yang berbeda pula. Seiring dengan perkembangan usianya, remaja tak lagi seagresif anak-anak, sehingga desain ruangnya pun telah mulai dikurangi dinamikanya, menjadi lebih tenang. Warna dan bentuk perabotnya pun disesuaikan dengan jenis kelaminnya, yakni menggunakan bentuk femnin untuk perempuan dan dinamis untuk laki-laki serta cenderung menggunakan warna dominan.

Kamar untuk orang dewasa dan tua, biasanya cenderung mengutamakan aspek privasi, dan tenang. Gaya yang disukai oleh orang tua biasanya gaya klasik atau semi klasik, karena gaya ini bersifat abadi. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan menggunakan gaya modern, sejauh gaya tersebut berkesan simpel dan elegan.

c. Pekerjaan

Mengetahui pekerjaan klien adalah sangat penting, karena dengan mengetahuinya maka arah desain menjadi lebih jelas. Apalagi apabila desainer juga mengetahui penghasilan klien maka batas-batas kemampuan pembayaran akan dapat diketahui sehingga perwujudan desainnya pun juga dapat disesuaikan.

d. Hobi

Aktivitas hobi juga membutuhkan fasilitas sehingga hal ini harus dikomunikasikan, apalagi apabila aktivitas hobi tersebut dilakukan di dalam ruang.

e. Keinginan klien

Klien biasanya memiliki banyak keinginan. Keinginan-keinginan inilah yang harus dikomunikasikan kepada desainer agar arah desain menjadi jelas dan desainer tidak hanya meraba-raba saja.Keinginan tersebut dapat meliputi gaya yang disukai, kesan yang diinginkan, aktivitas yang dilakukan dalam ruang, fasilitas yang dibutuhkan dan lain sebagainya. Dengan adanya data yang lengkap tersebut maka akan lebih mudah bagi desainer menangkap maksud dan keinginan klien.

Akan tetapi tidak semua keinginan klien harus dapat dipenuhi karena desainer bekerja dengan batas yang tidak dapat diganggu gugat, yakni keluasan ruang. Hal inilah yang harus dikomunikasikan balik kepada klien, mengenai keterbatasan serta kendala yang akan dihadapi terkait dengan banyaknya keinginan dan keterbatasan ruang. Kalau sudah begini biasanya dibuat skala prioritas, dan didahulukan aktivitas dan fasilitas yang paling primer, baru kemudian yang bersifat sekunder lalu selanjutnya yang bersifat tersier.

2. Pendataan Fisik

Data fisik berupa data ruang atau bangunan yang akan didesain, yakni berupa bentuk bangunan, bentuk ruang, ukuran ruang, letak pintu, jendela berikut ukurannya, posisi bangunan (berdekatan dengan bangunan apa/dimana). Identifikasi data fisik ini sangat penting, karena di ruang inilah nanti desainer bekerja dan melakukan pengolahan desain sehingga setiap detail dan rinci dari ruang harus diidentifikasi secara cermat.

3. Pembuatan Gambar Desain

Apabila seluruh data telah terkumpul, barulah desainer dapat mengolahdesainnya dalam ujud gambar kerja. Gambar kerja ini juga merupakan media desainer dalam mengkomunikasikan gagasan desainnya kepad klien, meliputi Site Plan, Layout, Rencana Lantai, Rencana Plafond, Potongan, Detail-Detail, Perancangan Perabot, Pembuatan Perspektif dan Maket .

4. Presentasi Desain
Setelah desain selesai dibuat, maka desainer melakukan presentasi desain di hadapan klien untuk menunjukan rumusan desain yang telah dibuat. Disini klien akan memperhatikan, bertanya ataupun melakukan penolakan maupun persetujuan. Untuk meyakinkan klien biasanya presentasi dibuat semenarik mungkin dengan bantuan media.

Cara desainer dalam melakukan komunikasi melalui presentasi dan kualitas desain yang dipresentasikan sangat mempengaruhi sikap klien untuk menerima atau menolak desain tersebut . Hal ini sejalan dengan tujuan komunikasi yang disampaikan oleh Hewitt (1981), bahwa penggunaan proses komunikasi secara spesifik adalah sebagai berikut:

· Mempelajari atau mengajarkan sesuatu

· Mempengaruhi perilaku seseorang

· Mengungkapkan perasaan

·Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain

·Berhubungan dengan orang lain

·Menyelesaian sebuah masalah

·Mencapai sebuah tujuan

·Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik

·Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orang lain

PENUTUP

Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian pesan/informasi diantara beberapa orang. Karenanya komunikasi melibatkan seorang pengirim, pesan/informasi saluran dan penerima pesan yang mungkin juga memberikan umpan balik kepada pengirim untuk menyatakan bahwa pesan telah diterima. Komunikasi adalah suatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Dalam berkomunikasi seseorang harus memiliki dasar sebagai berikut; niat, minat, pandangan, lekat, libat. Dalam proses komunikasi kita juga harus ingat bahwa ada hambatan yaitu baik dari pengirim, saluran, penerima dan umpan balik serta hambatan fisik dan psikologis.

Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain untuk mengerti apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan non verbal, komunikasi verbal meliputi kata-kata yang diucapkan atau tertulis, sedangkan komunikasi non verbal meliputi bahasa tubuh. Menurut bentuk komunikasi, ada yang disebut komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Komunikasi satu arah berarti sebuah pesan dikirim dari pengirim ke penerima tanpa ada umpan balik. Komunikasi dua arah terjadi bila pengiriman pesan dilakukan dan mendapatkan umpan balik. Komunikasi berdasarkan besarnya sasaran terdiri dari komunikasi massa, komunikasi kelompok, dan komunikasi perorangan. Sedangkan komunikasi berdasarkan arah pesan terbagi atas; komunikasi satu arah dan komunikasi timbal balik.

Jadi proses komunikasi dalam desain interior merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar berupa 1) desainer sebagai pengirim pesan, 2) klien sebagai penerima pesan dan 3) desain sebagai pesan. Pesan tersebut dapat diterima dengan baik oleh klien apabila komunikasi antara desainer dan klien dapat berjalan dengan lancar dan efektif melalui proses pencarian data yang akurat dan cermat. Data yang akurat ini merupakan titik tolak perancangan yang kemudian hasilnya dikomunikasikan kembali kepada klien melalui presentasi desain dengan bantuan media dan cara penyampaian yang komunikastif baik dari aspek komunikasi verbal oleh sang desainer maupun komunikasi non verbal melalui gambar desain.

Desain yang baik adalah desain yang komunikatif dan informatif, sehingga dapat berbicara banyak secara non verbal. Selain itu juga harus memiliki penampilan visual yang menarik dan dipresentasikan secara komunikastif dan menarik pula.. Masing-masing komponen tersebut merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling terkait dalam upaya mensukseskan suatu komunikasi dengan hasil akhir berupa persetujuan desain oleh sang klien.

KEPUSTAKAAN

Astrid S. Susanto-Sunarto, Globalisasi dan komunikasi, Jakarta.:Pustaka Sinar Harapan, 1995,

Gani Kristianto. Teknik Mendesain Perabot yang Benar. Semarang: PIKA. 1995

Larry King, Bill Gilbert, , Seni Berbicara: kepada siapa saja, kapan saja, dimana saja (editor Tanti Lesmana), Jakarta :PT Gramedia Pustaka Utama,. 2002

Roger. B. Ellis Robert,J Gates and Neil kenwarthy, Interpersonal communication in Nursing Theory and Practice, Churcill Livingstone, 1995

R. Wayne Pace, Don F. Faulos, , Komunikasi Organisasi: Strategi meningkatkan kinerja perusahaan (editor Deddy Mulyana, MA, Ph.D.), Bandung :PT Remaja Rosdakarya,. 2002

http://wikipedia.com

http://color.com



cheer up your life bro and sist!

life is full of lots of up and down
there was nothing more painful than to let your feelings take you down
its so hard to know the way you feel inside
when there are many thoughts and feelings that you hide
but you might feel better
when you let me walk with you by your side
when you need a shoulder to cry on and friend to rely on
when the whole world is gone you won't be alone cause i'll be there
and I'll be your shoulder to cry on.

Sabtu, 16 Agustus 2008

kwartet jadul


Kalau liat foto ini aku terharu...
inilah kwartet dari masa silam
diambil pada tahun 1975 di aneka studio foto jl. brigjen katamso depan thr yogyakarta.
Kami pergi ke studio foto naik andongnya mbah Songep (tetanggaku di Sareyan) bersama bapak dan alm mbah kakung (mbah kakung naik sepeda onta). Ibu tidak ikut karena sedang hamil Neni.

Waktu foto Aku sedang gondhongen, liat pipiku yang bengkak. Ada kalung pace di leherku, tapi kusembunyikan.
Mas bambang dengan style rambut kuncungnya, udah merasa paling ganteng sejagad.
Sigit, sekuat tenaga menahan air liurnya menetes (ngeces), makanya mulutnya ditutup rapat2. Biasanya di bajunya disemati sapu tangan dengan peniti oleh ibu untuk tadah ces.
Dewi, kalau liat foto ini tersebar pasti marah2, karena celana dalamnya mlotrok. Soalnya kini hanya matanya yang boleh kelihatan, hehehe...
Neni dan Fifi, belum diterbitkan ke muka bumi, sedang dalam proses produksi dan editing...
Rasanya saat itu belum lama, tak terasa ternyata tlah lebih dari 3 dasawarsa.
Aku terharu mengingatnya...




ini motor-motorane anak lanang